Sabtu, 18 Mei 2013

Season Series :: "Spring"


Gadis itu berdiri menghadap cermin besar. Menatap pantulan tubuhnya di cermin itu.
"Aku memang tak cantik..." gumamnya sambil mematut-matut dirinya. Tubuhnya tidak langsing dan proporsional. Tingginya 160 cm dengan berat 57 kg. Berisi.
"Kau belum pulang?" tanya seseorang yang entah sejak kapan sudah masuk ke ruangan itu. Ia menoleh.
"Mmmh, aku sedang diam disini. Belum ingin pulang..." jawabnya.

"Haebi..." panggil lawan bicaranya sambil berjalan ke arahnya. Gadis itu melangkah mundur.
"Oppa, kenapa?" tanyanya gugup. Pemuda yang kini berada di hadapannya itu tersenyum.
"Kau pikir aku akan menciummu?" tanya pemuda itu. Haebi terdiam. Tebakan Kyuhyun tepat pada sasaran. Bodohnya ia memiliki pemikiran seperti itu.
"Hahaha, jadi kau berpikiran begitu?" ucap pemuda itu diiringi tawa lebarnya. Haebi hanya menunduk malu. "Cepat kemasi barang-barangmu, kuantar pulang..." ajak Kyuhyun. Haebi mengangguk.

***

"Bukankah kau sudah pulang sejak tiga jam lalu? Ini sudah pukul 10 malam..." ucap Kyuhyun.
Haebi terdiam. Ia menghentikan langkahnya. Menatap sebuah pamflet yang tak jauh dari tempat ia dan Kyuhyun berjalan.
"Kau dan Qian eoni cocok..." ucapnya kemudian tanpa peduli pertanyaan yang Kyuhyun ajukan beberapa detik lalu.
"Aku dan dia?" tanya Kyuhyun sambil menunjuk wajahnya kemudian menunjuk pamflet itu.
Cho kyuhyun dan Victoria Song, brand ambassador desain pakaian musim semi terbaru yang diluncurkan perusahaan ternama.
"Ya, kalian cocok. Kenapa tidak pacaran saja?" tanya Haebi. Kyuhyun diam.
"Kau kenapa?" Kyuhyun membalikkan pertanyaan.
"Aku?" tanya Haebi sambil menunjuk wajahnya. "Aku tak apa, baik-baik saja..." ucapnya kemudian.
"Kau cemburu?" tanya Kyuhyun lagi.
"Apa jika aku cemburu kau akan peduli?" Lagi-lagi mereka saling melempar pertanyaan. Haebi tersenyum hambar. Ia melangkah mendahului Kyuhyun.
"Aku memiliki salah?" tanya Kyuhyun sembari menyajari langkah Haebi. Gadis itu berhenti. Ia menatap mata Kyuhyun. Sebagian wajah pemuda itu ditutupi masker bertuliskan namanya, Kyu.
"Kau sendiri pun tak tahu apa kesalahanmu. Apalagi aku..." jawab Haebi. Ia melangkah kembali meninggalkan Kyuhyun. Halte bus sudah ada di depannya.
"Malam-malam naik bus sendirian?" tanya Kyuhyun. Ia mengejar Haebi.
"Aku masih trainee. Belum memiliki uang sebanyak punyamu. Kalau setiap hari aku naik taksi, aku bisa jatuh miskin. Lagipula naik bis sudah biasa..." jawab Haebi.
"Kau bisa memintaku mengantarmu pulang."
"Kau tak suka skandal kan? Aku menghindarinya."
"Tapi naik bus sendirian di malam hari itu bahaya."
"Sudahlah, aku sudah biasa seperti ini..." ucap Haebi.
Sebuah bus berhenti tepat di hadapan mereka. "Aku pulang dulu..." pamit Haebi. Ia masuk ke dalam bus. Kyuhyun diam menatapnya lalu masuk ke dalam bus tanpa Haebi tahu. Menempati kursi yang terdapat di belakang gadis itu.
Haebi diam. Menyandarkan kepalanya di jendela bus. Membiarkan angin malam musim semi yang berhembus lewat jendela yang terbukan membelai wajahnya. Membiarkan dirinya larut dalam lamunan.
"Apa terlallu semu baginya? Apa bukti kedekatannya dengan eoni-eoni itu tak membuatnya merasa bersalah padaku? Membiarkan hubungan ini tersembunyi. Bodoh hanya memikirkan skandal!" ucapnya. Ia mulai terisak. Kilau air luruh lewat sudut matanya. Ada goresan yang terasa pedih di dadanya. Tepat di hatinya.
Haebi mendongak saat merasakan seseorang menggenggam tangannya. Lewat matanya yang buram, ia melihat sosok itu. Kyuhyun. Sejak kapan pemuda itu duduk di sampingnya? Hatinya bertanya.
"Kau ini kenapa?" tanya Kyuhyun. Ia mengelus punggung tangan Haebi lembut. Memainkan setiap jemari lentik gadis itu. Haebi membisu. Air matanya tetap turun. Seolah menjelaskan suasana hatinya yang kacau. Kyuhyun menariknya ke dalam pelukan. Haebi terpaku. Dibiarkannya pemuda itu mendekapnya. Ia tak mampu melingkarkan tangannya ke tubuh Kyuhyun untuk membalas pelukan itu ataupun mendorong tubuh Kyuhyun untuk melepas pelukan itu. Ia merasa lemah. Dan itu semua karena melepas pelukan itu. Ia merasa lemah. Dan itu semua karena seorang pemuda yang tengah memeluknya. Cho Kyuhyun. Solois ternama di bawah agensi yang sama dengan dirinya.

***

"Kau menangis karena aku?" tanya Kyuhyun. Mereka tengah berjalan di pelataran taman Namsan.
Haebi tertawa sumbang. Kyuhyun masih bertanya. Apa ada hal lain yang bisa membuat Haebi menangis selain pemuda itu? Jika ia bisa memilij, ia lebih suka Kyuhyun mengabaikannya karena sebuah gadget berisi memori gamenya, atau laptop dengan starcraftnya. Daripada eoni-eoni cantik itu. Song Qian, Choi Sooyoung, Lou Yi Xiao, Seo Joohyun...
Air mata Haebi meluncur deras tanpa bisa ia hentikan.
"Kau kenapa Haebi?" tanya Kyuhyun. Haebi menghapus air matanya dengan cepat.
"Tidakkah aku egois?" tanyanya pelan.
"Memang kau kenapa?" tanya Kyuhyun yang tak mengerti pertanyaan Haebi.
"Bukankah lebih baik kita menghapus status ini? Supaya kau tidak risih karena kehadiranku dalam hidupmu. Dan supaya kau bisa bebas dengan siapapun. Usiaku masih 17 tahun, aku labil dan cengeng. Lagipula jika ada yang tahu kita memiliki hubungan bukankah akan muncul skandal?" ucap Haebi.
Kyuhyun menghentikan langkahnya. Mengajak Haebi duduk di sebuah bangku kayu di bawah rindangnya pohon sakura. Pemuda itu menghela nafas panjang dan menghembuskannya teratur. Haebi meminta mereka berakhir.
"Kau cemburu?" tanya Kyuhyun. Haebi tertawa sumbang.
"Apa aku pantas untuk cemburu? Aku sudah berkaca, tak pantas aku cemburu karena kedekatanmu dengan barbie-barbie itu."
kyuhyun mendengar jawaban Haebi. Ia tahu, gadis di sampingnya itu pasti benar-benar marah dan terluka. Perlahan ia melepas maskernya. Haebi terkejut. Ia memegang tangan Kyuhyun. Di sekitarnya masih banyak orang. Bagaimana jika ada yang mengenali Kyuhyun?
"Kau bodoh! Apa yang mau kau lakukan oppa?" tanyanya.
"Hanya membuka masker ini. Apa salah?"
"Tentu saja salah. Bagaimana jika ada yang mengenalimu?"
"Paling muncul skandal yang bisa melambungkan namaku..." jawab pemuda itu ringan.
"Kau melepas maskermu, aku pergi dari sini!" ancam Haebi. Ia mulai berdiri.
Kyuhyun dengan cepat melepas masker wajahnya. Gadis itu mulai membalikkan tubuh. Belum sempat ia berjalan, seeorang memeluknya dari belakang.
"Kalau kau cmburu, tak suka aku dekat dengan barbie-barbie itu, bicaralah padaku. Agar aku bisa menjaga perasaanmu." bisik Kyuhyun tepat di telinganya. Haebi diam.
"Bukan hanya kau yang egois. Aku pun begitu. Tak pernah menghargai perasaanmu." tambah Kyuhyun. Perlahan pemuda itu melepas dan memutar tubuh Haebi supaya menghadap ke arahnya.
Ditatapnya wajah gadis yang setinggi dadanya. Ia mengangkat wajah gadis yang setinggi dagunya. Ia mengangkat wajah Haebi supaya gadis itu menatapnya. Tangannya melingkar di pinggang Haebi. Wajahnya mulai mendekat perlahan.
"Jangan pernah memintaku melepas status ini." bisik Kyuhyun.
Cup...
Bibir mereka bertaut.
Desir angin malam berhembus. Menggugurkan kelopak-kelopak bunga sakura yang lembut. Yang menjadi hujan romantis saat Kyuhyun mengecup Haebi.

-fin-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar