Sabtu, 18 Mei 2013

Drabble : "Campion"


"Kenapa?" tanya gadis itu pelan.
"Kenapa apanya?" Heechul kembali bertanya. Ia masih menatap senja di ufuk barat.


"Kenapa kau memutuskan untuk mengakhirinya?" ucap gadis itu, Sohee, memperjelas pernyataan Heechul yang ingin mengakhiri hubungan mereka. Heechul memutar tubuhnya menatap Jung Sohee, gadis yang berpengaruh besar dalam kehidupannya. Yang mampu merubah semua sikap arogannya dalam memandang hidup.
Ia menghela nafas sejenak. Kemudian tersenyum ke arah Sohee. Senyum terakhir dan yang termanis.
"Aku dan kau berbeda, aku bahkan tak bisa menyayangimu sebesar kau menyayangiku. Aku dan dirimu seperti matahari dan pluto. Jauh. Kuharap kau mengerti, Sohee-ya, aku hanya tak ingin kau terluka lagi."
"Hanya itu? Jujur saja Heechul-ssi..." ucap Sohee lirih. Ia tak ingin menatap Hechul menunduk adalah pilihannya agar pemuda ini tak mengetahui tangisnya.
"Aku hanya ingin seperti campion, Sohee-ya, semua mengenalku meski tak seorang pun bisa menjamahku karena aku begitu jauh. Aku hanya ingin hidup sendiri, meski pada kenyataannya aku tahu bahwa setiap makhluk hidup tak bisa hidup sendiri. Tapi kesendirian yang kumaksud adalah aku hanya ingin sendiri dalam kehidupan pribadiku." terang Heechul.
"Kau menganggapku hama?" tanya Sohee.
"Tidak, kau adalah hadiah yang Tuhan berikan untukku Sohee-ya. Terimakasih telah hadir ke dalam hidupku..." jawab Heechul. Sohee tersenyum miris. Ia memberanikan diri menatap Heechul dan mengelus pelan bahu pemuda itu.
"Aku harap kau selalu bahagia, Heechul-ssi. Aku mencintaimu..." ucapnya lirih sebelum berlari meninggalkan Heechul yang masih kerasan untuk berdiri menatap langit sore di balkon ruang musik.
"Maaf Sohee-ya, aku hanya tak ingin menyakiti hati Hankyung. Dia sahabatku, dan dia menyukaimu. Aku pun mencintaimu. Untuk sekarang dan hingga nanti..." ucap Heechul pelan sambil menatap punggung Sohee yang kian menjauh.

-fin-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar