[KyuHyun] Evil Smirk and Smile

110209 Kyuhyun's Secret Garden Acting Cut

Super Junior In Italy ^^ (vacation 2010)

curhat ah

KENAPA SIH GUE LEMAH BANGET DI EKSTAT DAN DEUTSCH LANGUANGE

[Official] 120218/19 SS4 in Singapore - Bonamana Rock Version

Cerpen :: "Opera Elegi Bunga"

Gadis itu termenung menopang dagu. Dihadapannya, sebuah bingkai dengan selembar potret di balik kacanya. Ia tersenyum memandang foto itu. Senyum kepedihan. Air matanya menitik. Menganak sungai di pipinya.
Foto itu....didalamnya terdapat gambar seorang pria, sedang tertawa lepas. Berbeda dengan keadaannya sekarang. Ia tersenyum dalam tangisnya.
Tok.. Tok.. Tok..
"Bunga..." seseorang memanggil namanya sesaat setelah pintu kamarnya diketuk. Mama, ia menyusut air matanya. Melangkah gontai membuka pintu.
"Iya Ma..." ucapnya sesaat setelah berhadapan dengan sang Mama.
"Azar.." ucap Mamanya pelan. Namun Bunga mendengarnya. Tangisnya kembali pecah saat mendengar nama itu. Ia yakin sesuatu telah terjadi pada Arkan.
"Azar kenapa Ma ?" tanyanya lirih. Sang Mama terdiam, menatap sendu putri bungsunya. Wanita itu tau, Bunga pasti terpukul.
"Azar kritis.." jawab Mama. Pelan...
Tangis Bunga kembali menderai. Ia luruh di hadapan Mamanya. Terduduk lemas di lantai marmer itu. Mamanya membantunya berdiri.
"Mama.." isaknya.
"Tante Mira tadi telepon, Azar masuk Rumah Sakit. Keadaannya kritis. Parah" terang Mamanya. Tangis Bunga menjadi. "Sekarang kamu ke Rumah Sakit" tambah Mama. Bunga mengangguk. Disekanya air mata yang terus mengalir.

fanfiction :: "She's Gone"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dari kejauhan Key mendengus kala dilihatnya seorang gadis tersenyum lebar ke arahnya. Gadis itu Choi Sooyoung, setiap hari selalu menunggunya di depan gerbang. Hoobae-nya itu selalu memberikan bekal pada Key, meskipun Key belum pernah sekalipun memakannya. Ia selalu memberikan pemberian Sooyoung pada Jinki atau Jonghyun, dua sahabat karibnya.

Serial Wish :: "One Fine Spring Day"

Kyuhyun termangu menatap jendela besar. Hujan turun dengan derasnya, membuat kaca dihadapannya mengembun. Mug putih berisi coklat panas yang ada di tangannya masih mengepulkan asap. Ia tertegun menatap tetesan bulir air hujan yang turun dari langit. Menghela nafas dan menghembuskannya, lalu meneguk minuman yang menjadi minuman kesukaannya sekarang.