“Aku tak suka melihatmu dengan mereka...” ucap
seorang gadis. Pemuda di hadapannya menatap ke arahnya. Lalu terkekeh.
Sedangkan pemuda di sampingnya terdiam, menatap ekspresi pemuda yang satunya.
“Kenapa kau harus tak suka?” tanya pemuda itu.
“Mereka bukan gadis baik-baik Kyu,” jawabnya.
“Apa kau lebih baik dari mereka?” tanya pemuda
itu lagi. Ia bangkit dari duduknya. “Jangan pernah mengurus urusanku Shin
Jia!!” tegasnya sebelum berlalu.
Jia, matanya mulai terasa rabun. Air matanya
mengembun.
“Jangan menangis Jia...” ucap pemuda di
sampipngnya. Gadis itu menggigit bibir bawahnya.
“Changmin-ssi, apa aku salah akan perasaan
ini?” tanyanya. Pemuda itu terdiam. Entah harus berbuat apa.
“Apa aku salah menyimpan cinta untuk
sahabatku? Berharap tentangnya...” tambahnya. Changmin, pemuda di sampingnya
merangkul bahunya.
“Mungkin
kita salah akan perasaan ini Jia. Kau menyukai Kyuhyun, sedangkan aku
menyukaimu. Jangan salahkan siapa-siapa, ini karena kita sendiri yang terlalu
larut dalam cinta yang bukan pada tempatnya...” batin
Changmin. Ia mengelus punggung Jia pelan.
“Jangan menangis
lagi...” bisiknya.