Sabtu, 18 Mei 2013

Drabble : "Tulip"


Gadis itu terpaku, menatap pemuda tinggi di hadapannya yang juga tengah menatapnya. Dada mereka berdesir saat tatapan itu saling mengunci, menyiratkan rindu yang entah mengapa bisa menggebu. Angin musim semi berhembus membelai dua insan yang masih membeku dalam diam.

Tujuh tahun tak bertemu, status hubungan yang mengambang karena tak ada yang mengungkapkan kata pisa diantara mereka. Dan kini di taman Keukenhof yang berada di tengah kota Lisse, Amsterdam, mereka kembali bertemu. Entah karena takdir atau memang ketidaksengajaan. Dan parahnya kenapa harus di tempat seromantis ini? Saat bunga tulip tengah bermekaran di musim semi ini.
"Dennis, kau disini?" Gadis itu, Emma Kim, berinisiatif menyapa pemuda di hadapannya. Karena jika ia tak memulai, entah kapan mereka akan terjebak dalam keterdiaman itu.
"Emma, apa kabar?" tanya Dennis.
"Aku baik, kau?"
"Buruk setelah aku meninggalkanmu di Seoul dulu. Aku tak tahu akan sehancur ini. Tapi entah kenapa saat bertemu denganmu hari ini, saat ini, aku seperti mendapat kekuatan kembali."
"Kau bercanda? Sudah tujuh tahun. Mana mungkin seorang Dennis Park tak memiliki pengganti."
"Aku serius."
"....."
"Kita sudah dewasa sekarang, apa kau mau membuka kembali lembaran baru dalam hidup bersamaku? Merajut kembali apa yang telah jauh berlalu. Aku masih mencintaimu..."
Emma terdiam. Menatap Dennis. Perlahan tangannya menerima uluran tangan Dennis.
"Kurasa ini bukan kebetulan, tapi karena cinta yang membawa kita kembali." ucapnya pelan. Dennis tersenyum mendengarnya.
"You are my lucky charm, my perfect love..." balasnya.
Bunga tulip yang menjadi saksi bisu menari lembut saat angin menerpa. Mungkin turut berbahagia.

-fin-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar