Sabtu, 18 Mei 2013

Ficlet :: "So I"


"Senyum. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Memang apa lagi yang bisa aku lakukan?" ucap Jia pelan. Ia menatap kosong ke arah riak air sungai Han.
"Tanpa sedikit pun mencoba menyatakan perasaanmu pada orang yang kau suka?" Kyuhyun di sampingnya bertanya heran sambil mencabuti rumput-rumput yang tumbuh subur.


"Aku perempuan. Apa harus aku menjatuhkan harga diriku? Menyatakan perasaanku. Bagus jika ia menerimaku. Jika ia menolakku?" ucap Jia. Kyuhyun terdiam.
"Kau yakin dia akan menolakmu?"
"Dia menyukai kesempurnaan, Kyu. Dan itu jauh dari apa yang ada padaku. Aku hanya bisa berharap yang terbaik untuknya."
"Berharap kepada orang yang bahkan tak mengetahui perasaanmu padanya?" Kyuhyun mengernyitkan dahinya. Tak mengerti arah jalan pikiran Jia. Gadis itu hanya menunduk tersenyum.
"Melihat dia tersenyum dari jarak sedekat ini saja sudah membuatku senang. Aku menyayanginya. Dan kebahagiaannya adalah yang utama untukku."
"Kau pernah duduk sedekat ini dengannya?" Jia tersenyum mendengar pertanyaan Kyuhyun.
"Apa aku mengenal orang itu?" tanya Kyuhyun lagi.
"Kau tak perlu tahu siapa dia. Kau cukup mendengar ceritaku saja siapa dia." ucap Jia. Ia bangkit dari duduknya. Merapikan mantelnya lalu membenahi letak syal yang melilit di lehernya.
"Ayo pulang. Ini sudah terlalu sore, dingin..." ajaknya sambil berjalan mendahului Kyuhyun.

**

"Sooyoung itu imut. Ia selalu tampil apa adanya dan cepat akrab dengan orang lain. Tapi wajah Seohyun yang polos membuat aku suka. Song Qian, gadis China itu usianya setahun lebih tua dariku. Tapi dia babyface dan senyuman ramahnya itu membuat aku terpaku dan hatiku bergetar. Tanggal ulang tahun kami juga beda sehari. Apa menurutmu kita berjodoh?" ucap Kyuhyun sambil menatap tiga lembar potret berbeda di hadapannya. Jia menghentikan kegiatannya mengerjakan tugas kampusnya.
"Mereka semua sempurna. Disandingkan denganmu semua juga cocok." ucap Jia. Kyuhyun menatap gadis itu. Lalu mengernyitkan dahinya.
"Bagaimana mungkin aku berkencan dengan tiga gadis sekaligus?"
"Mereka cantik, kau hanya butuh yang cantik kan? Pilih saja satu. Apa sulitnya?" tanya Jia ringan. Kyuhyun menatapnya sinis.
"Kau pikir mereka barang?"
"Lalu kenapa kau minta pendapatku?"
"Kau kan juga wanita."
"Tapi aku tidak cantik dan pintar seperti mereka. Aku tidak ramah. Aku selalu dihina karena aku memang pantas untuk itu. Aku bahkan tidak tahu apa alasan kenapa kau, makhluk sempurna seperti dirimu bisa menjadi temanku!" ucap Jia.
Hening di antara mereka. Jia menutup bukunya dan meletakkan pulpen.
"Aku lapar, aku ke kantin dulu. Tak apa jika kau pulang duluan..." ucapnya sebelum keluar dari kelas dan berjalan ke kantin meninggalkan Kyuhyun yang masih mematung menatap tiga lembar potret itu dengan tatapan kosong.
Pandangan pemuda itu mengedar. Keningnya mengernyit saat melihat sebuah buku harian berwarna hitam. Tangan panjangnya terulur mengambil buku itu. Mungkin dari sanalah ia bisa tahu siapa pemuda incaran Jia. Yang Jia sayangi tanpa pamrih. Dibukanya sampul buku itu. Dan ia hanya membatu saat mengetahui sosok itu~

**

Jia mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas. Entahlah dimana sosok Kyuhyun. Kelas sudah kosong.
"Jia-ya..." panggil seseorang. Ia kenal suara itu.
"Kyuhyun? Kau darimana?" tanyanya. Pemuda itu terdiam. Hanya mematung menatapnya tanpa mengucapkan apapun.
"Kau kenapa?" tanya Jia.
"Maaf aku tak peka..." ucap Kyuhyun. Jia mengernyitkan kening. Ia terdiam saat Kyuhyun memeluknya.
"Aku memilihmu. Menjadi kekasihku untuk sekarang dan satu abad kemudian." ucap Kyuhyun. Jia hanya diam. Merasakan pandangannya buram dan matanya terasa panas.

***

~Dia adalah dirimu.
Seorang pangeran yang telah mencuri hati ini.
Cinta hanyalah kesederhanaan, melihatmu terseyyum bahagia, maka akupun begitu. Meski kesederhanaan itu menyakitkan dan terkadang aku tak rela.
Terimakasih telah hadis ke dalam hidupku. Dekat denganku.
Aku menyayangimu, meski hanya dalam diam tanpa terucap.
Mungkin bukan untuk masa ini, tapi aku yakin, suatu hari nanti, kau akan menatap ke arahku. Hanya ke arahku.
Cho Kyuhyun...
Saranghaeyo~

-fin-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar