Disclaimer : Jangan berpikir negatif tentang ff ini. Saya gak
nerima bash, lagi gak mood berantem soalnya. Saya lagi galau, dan jempol
saya akhirnya menekan keypad hp sehigga jadilah cerita nista yang pasti
dibenci para fans kyutoria, seokyu, kyuyoung, kyuna, kyuni, kyunani,
kyubalalala... *banyak banget kopel kyu*. Yang gak sengaja lewat kudu
ninggalin jejak, ngasi kentut juga gapapa kalo kalian mau disamain ama
sigung --" saya mau jadi orang egois :D huehehe...
****
Sabtu, 18 Mei 2013
Jia's diary : "Hurts"
Disclaimer : Jangan berpikir negatif tentang ff ini. Saya gak
nerima bash, lagi gak mood berantem soalnya. Saya lagi galau, dan jempol
saya akhirnya menekan keypad hp sehigga jadilah cerita nista yang pasti
dibenci para fans kyutoria, seokyu, kyuyoung, kyuna, kyuni, kyunani,
kyubalalala... *banyak banget kopel kyu*. Yang gak sengaja lewat kudu
ninggalin jejak, ngasi kentut juga gapapa kalo kalian mau disamain ama
sigung --" saya mau jadi orang egois :D huehehe...
****
****
Drabble : "Tulip"
Gadis itu terpaku, menatap pemuda tinggi di hadapannya yang juga tengah menatapnya. Dada mereka berdesir saat tatapan itu saling mengunci, menyiratkan rindu yang entah mengapa bisa menggebu. Angin musim semi berhembus membelai dua insan yang masih membeku dalam diam.
Drabble : "Maple"
"Henry lihatlah daun maple itu sangat indah bukan?" ucap Cordelia sambil menatap sehelai daun maple yang baru terlepas dari tangkainya. Lalu terbang sebelum akhirnya jatuh ke pelukan tanah.
Henry, pemuda blasteran itu mengikuti arah tatapan Cordelia. Gadis itu berlari hendak mengambil sehelai daun maple yang sudah jatuh ke tanah. Henry menghampirinya. Lalu menatap daun yang ada di tangan Cordelia. Ia tersenyum sejenak.
Drabble : "Edelweiss"
"Hai, bagaimana tidurmu? Kapan kau bangun? Apakah aku hadir dalam mimpimu?" tanya gadis itu, May, sambil meletakkan beberapa tangkai edelweiss ke dalam vas kaca berisi air.
Season Series :: "Spring"
Gadis itu berdiri menghadap cermin besar. Menatap pantulan tubuhnya di cermin itu.
"Aku memang tak cantik..." gumamnya sambil mematut-matut dirinya. Tubuhnya tidak langsing dan proporsional. Tingginya 160 cm dengan berat 57 kg. Berisi.
"Kau belum pulang?" tanya seseorang yang entah sejak kapan sudah masuk ke ruangan itu. Ia menoleh.
"Mmmh, aku sedang diam disini. Belum ingin pulang..." jawabnya.
Langganan:
Postingan (Atom)